Sabtu, 18 Mei 2019

MENGGALI POTENSI ANAK INKLUSI ( TUGAS 3)

MENGGALI POTENSI ANAK INKLUSI


 Pernahkah di sekolah Bapak/Ibu menerima siswa yang tidak lancar membaca atau mengalami kendala dalam berkomunikasi dengan orang lain?... Sempatkah terpikir untuk menolak keberadaan mereka ? Mengingat materi di tingkat SMP sudah level berat. Dengan keterbatasan tingkat pengetahuan mereka yang di bawah rata-rata sudah tentu ini merupakan tantaangan yaang berat bagi lemabaga kecil seperti SMP PGRI SUKODONO. Dengan hanya 8 Pendidik dan tidak mempunyai guru BP/Bk, maka kami bersama sama untuk tetap mendidik mereka dengan hati yang iklas dan sungguh-sungguh.


Perlu diketahui, tahun pelajaran kemarin di tempat kami ada 4 siwa dengan kategori Lambat Belajar dan satu tuna Wicara. Berbekal tekat yang kuat kami berusaha mendidik mereka sesuai dengan tingkat kecerdasan masing masing, dengan menyelenggarakan kegiatan pembelajaran khusus bagi mereka sekitar dua jam tiap harinya. Selebihnya mereka membaur dalam kelas reguler. Ada satu pertanyaan dalam hati kami... selepas SMP mereka mau melanjutkan kemana? ada kah sekolah yang mau menerima mereka dengan keterbatasan mereka yang membaca pun mereka  ada yang tidak lancar , bisa membaca taetapi tidak mengerti isi bacaan yang mereka baca.


Kami pun musyawarah dengan warga sekolah untuk membicarakan tindak lanjut dari program ini.Hasil dari musyawarah ini kami sepakat bahwa anak anak inklusi ini harus kita berikan nilai tambah di bidang non akademis, yang nantinya kami harapkan mampu mereka inplikasikan selepas lulus dari SMP PGRI SUKODONO. Program pun kami buat dan Kegiatan sudah berjalan satu tahun.

Ada dua kegiatan yang kami berikan kepada anak didik inklusi kami, yaitu :
1. Bidang Kesenian
2. Bidang Wirausaha.

Di bidang Kesenian kami menggali potensi anak anak inklusi dengan mengasah nilai seni mereka dengan melibatkan mereka dalam ekstra Gamelan. Kami mendatangkan pelatih khusus Gamelan. Alhamdulillah dengan sedikit tertatih tatih, satu anak didik kami yang tuna wicara mampu mengikuti dengan baik. Dengan bermodalkan sedikit pengetahuan mebaca abjad alpabet yang dikuasainya, Muhammad Tofa mampu mengikuti alunan Gamelan yang di instruksikan Pembinanya.

Di bidang Wirausaham kami membuka usaha Pembuatan kripik talas yang semuanya di olah dan di kemas oleh anak didik kami yang inklusi. kami sempat studi banding ke tempat Usaha kripik Talas di daerah senduro, dengan melibatkan siswa langsung ke lokasi Usaha. Besar harapan kami seklumit ilmu usaha ini mampu mereka terapkan kelak jika lepas dari SMP PGRI SUKODONO

kegiatan usaha kripik talas

Produk Wirausaha kripik Talas 

Kegiatan  Non akademik untuk siswa inklusi ini masih jauh dari harapan. Finansial dan waktu yang menjadi kendala bagi kami untuk mengembangkan kegiatan ini. harapan kami suatu saat akan ada bantuan yang mampu menjembatani program program kami berikutnya.

Penulis : ENNI RKHMA
               Guru SMP PGRI SUKODONO




Tidak ada komentar: